CHAIRUL TANJUNG
Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Beliau adalah pemilik CT Group yang mulai berdiri sejak 1987. Peresmian nama CT Group secara resmi pada 1 Desember 2011 yang sebelumnya bernama Para Group. Nama CT diambil dari singkatan inisial namanya. Layanan CT Group diantaranya meliputi bidang finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Dengan mempunyai beberapa unit usaha yakni pertama, Mega Corpora yang didalamnya antara lain ada perbankan, pasar modal dan asuransi. Kedua, Trans Corp yang meliputi Trans Corp media didalamnya ada perusahaan tv besar yakni Trans TV dan Trans 7, Trans Studio yang ada di Makasar dan Bandung dan Carefull. Dan terakhir adalah CT Global Resort.
Ia merupakan alumnus mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Biaya masuk kuliah dulu pada tahun 1981 sebesar Rp 75 ribu, dengan uang kuliah per tahun Rp 45 ribu. Rupanya, untuk membayar uang kuliah tersebut, sang ibu sampai harus menggadaikan selembar kain halus. Melihat hal tersebut, ia terenyuh dan berjanji tidak mau meminta uang lagi ke orang tua.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah. Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah,baju, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha fotocopy di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan dokter dan labtetapi bangkrut. Selepas kuliah, ia mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk di exspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu. Akan tetapi, karena adanya perbedaaan tentang ekspansi usaha, ia memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun pertemanan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Chairul menyatakan bahwa dalam membangun bisnis, mengembangkan jaringan adalah penting. Memiliki rekan dengan baik juga diperlukan. Membangun relasi pun bukan hanya kepada perusahaan yang sudah ternama, tetapi juga pada yang belum terkenal sekalipun. Baginya, pertemanan yang baik akan membantu proses berkembang bisnis yang dikerjakan. Ketika bisnis pada kondisi tidak bagus (sepi pelanggan) maka jejaring bisa diandalkan.
Menurutnya, modal memang penting dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Tetapi, modal bukan alasan utama untuk memulai usaha, karena menjadi seorang pengusaha itu adalah bagaimana memanfaatkan peluang dan mendapatkan uang dengan mudah dari sana. Serta dengan kemauan dan kerja keras harus dimiliki seseorang yang ingin sukses berbisnis. Namun mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya. Baginya, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun integritas. Di sinilah pentingnya jejaring dalam menjalankan bisnis.
Dalam bisnis, Chairul menyatakan bahwa generasi muda dalam melakukan bisnis sudah seharusnya sabar, dan mau menapaki tangga usaha satu persatu. Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidak seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan sebuah kesabaran, dan tak pernah menyerah. Jangan sampai banyak yang mengambil jalan seketika karena dalam dunia usaha kesabaran adalah salah satu kunci dalam mencuri hati pasar. Membangun integritas adalah penting baginya. Dalam sebuah diskusi, ia juga pernah berkata bahwa, sukses itu hak semua orang. Semua orang itu punya hak, dan bisa sukses. Camkan dalam hati dan kepala. Tak peduli apakah dia anak presiden, jenderal, atau bukan anak siapa-siapa pun bisa sukses asal dia tahu rahasianya. Sukses itu tergantung diri sendiri. Rahasianya yakni mau berpikir dan berperilaku seperti orang sukses. Ia menyebutkan, berpikir dan berperilaku seperti orang sukses yaitu cerdas, bekerja keras serta mau bergaul dengan siapa saja alias networking.
Saat ini Chairul Tanjung merupakan salah satu konglomerat dunia asal Indonesia dengan kekayaan yang ditaksir sebesar US$ 3,4 miliar atau sekitar Rp 32,3 triliun pada awal 2013 menurut majalah Fobes. Chairul mendapatkan kekayaannya terbesar dari media yakni Trans TV dan Trans 7 serta kepemilikan di Bank Mega. Enam wakil Indonesia lainnya adalah Michael Hartono, Budi Hartono, Martua Sitorus, Peter Sondakh, Sukanto Tanoto dan Low Tuck Kwong.
Seiring dengan perjalanannya di dunia bisnis. Chairul ingin berbagi pengalaman hidupnya yang sudah membawanya sampai seperti sekarang ini. Kemudian ia menuangkan cerita inspiratif yang terjadi pada hidupnya ke dalam sebuah buku yang berjudul “Si Anak Singkong”. .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar