Jembatan penyeberangan adalah fasilitas pejalan kaki untuk menyeberan jalan yang ramai dan lebar atau menyeberang jalan tol dengan menggunakan jembatan. Di Jakarta banyak sekali jembatan penyebrangan karena padatnya arus lalu lintas sehingga untuk memberikan kenyamaan dan keamanan pejalan kaki dibuatlah jembatan penyebrangan.
Tetapi
jembatan penyeberangan malah disalah gunakan oleh segelintir contohnya pegendara
sepeda motor, pengemis dan banyak pedagang yang menawarkan dagangannya contoh
diatas adalah jembatan penyebrangan yang ada di daerah Blok M plaza, Jakarta
Selatan.
Sebagian pengendara motor biasanya
naik keatas jembatan penyebrangan karena malas memutar jalan, seperti yang kita
ketahui dengan menggunakan jembatan penyebrangan akan lebih efesien tetapi ini
diperuntukan oleh para pejalan kaki, dan untuk mengurangi angka kecelakaan pejalan
kaki saat menyebrang jalan.
Jembatan penyeberangan juga
digunakan oleh pengemis untuk meminta belas kasihan pejalan kaki yang lewat,
para pengemis yang meminta minta di jembatan penyeberangan merasa pendapatannya
lebih banyak dari pada meminta minta kerumah atau lampu merah, karena jembatan
penyeberangan selalu ramai oleh pejalan kaki.
Selain
itu ada para pedagang yang menggunakan sebagian jembatan penyebrangan untuk
menaruh dagangan mereka,seperti pedagang mainan, kacamata, aksesoris, case
handphone dan masih banyak lagi tentu saja itu sangat mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang menggunakan jembatan ini,
jembatan menjadi lebih sempit apalagi saat kita berpapasan dengan orang lain.
Mungkin
bagi para pengemis dan pedagang yang ada di jembatan penyebrangan, lebih
menguntungkan jika mereka mencari nafkah disana karena setiap harinya jembatan
penyebrangan itu ramai dilewati oleh para pejalan kaki.
Para
pengemis dan pedagang tidak perlu berjalan untuk mengemis dan menjual dagangnya,
mereka hanya duduk dan menawarkannya saja tanpa mereka merasakan kepanasan dan
kehujanan dan penghasilan yang didapatkan juga lumayan.
Tapi
menurut saya mereka mengganggu hak pejalan kaki, kenyamanan pejalan kaki jadi
terganggu, karena sebagian luas jembatan penyebrangan dipakai untuk kepentingan
pengemis dan pejalan kaki.
Menurut
saya dalam permasalahan ini upaya pemerintah yang hanya menertibkan atau
merazia saja tidak akan membuat para pengendara motor, pengemis dan pedagang itu berhenti menggunakan jembatan
penyebrangan untuk kepentingan mereka. Pemerintah seharusnya menindak tegas
pengendara motor dengan memberikan denda, dan memberikan penyuluhan atau
keterampilan untuk pengemis, menyediakan tempat untuk pedagang berjualan dengan
harga sewa yang murah. Sehinga mereka bisa berjualan tanpa menggangu hak orang
lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar